Social Items


Seorang kakek 50 tahun rela mengayuh sepeda angin dari Solo, Jawa Tengah; hingga Pasuruan, Jawa Timur. Kakek asal Solo tersebut rela melakukan hal itu demi mengantarkan dompet milik warga Pasuruan yang jatuh di wilayahnya.
Diky Putra Setiawan, melalui Instagram, membagikan cerita kakek yang diketahui bernama Tan Ie Hok Fuk atau Afuk itu. Afuk disebut mengaku menemukan dompet milik temannya, Ahmad Milhanudin, di daerah Solo.

Dengan mengenakan kaos hitam, jaket hitam, dan celana pendek hitam, Afuk mengayuh sepeda ontel ungu. Tak lupa, kakek ini juga mengenakan topi hitam untuk menghalau panas dan sandal jepit sederhana.
Jika dilihat sekilas, Kakek Afuk tak tampak seperti akan menempuh perjalanan jauh. Padahal, ia mengayuh sepeda sejauh 276 kilometer dari Solo ke Pasuruan.

“Hari Senin itu saya pulang touring dari Wonosobo. Kita terakhir nge-rest di daerah Solo itu pukul 01.30 WIB, pas nyampek Ngawi di pom teman saya (Ahmad Milhanudin) baru sadar kalau dompet sudah enggak ada,” ujar Diky saat dihubungi wartabromo.
Diki dan rekan-rekan akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan. Sebab, pikirnya, jika harus mencari dompet, jaraknya sudah terlalu jauh. Namun beberapa hari kemudian, salah satu teman Diky di komunitas motor menanyakan, adakah anggota komunitas di Pasuruan yang kehilangan dompet.
“Otomatis saya langsung jawab 'iya', ngiranya ketinggalan di lokasi acara tersebut, ternyata Bapak Afuk yang nemuin lalu saya minta nomornya Bapak Afuk,” ujar Diky.
Namun saat dihubungi, nomor handphone Kakek Afuk tidak aktif. Sampai pada sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (12/9/2019), Diky masih berusaha menghubungi kakek 50 tahun itu.

“Ternyata Bapak Afuk sudah ada di daerah Mojosari naik sepeda ontelnya dari Solo. Kaget saya, saya langsung telepon temen saya (Ahmad Milhanudin) kalau dompetnya itu dianterin,” lanjutnya.



Akhirnya keduanya bertemu di salah satu warung di Ngoro, Watu Kosek. Dompet milik Ahmad pun dikembalikan utuh, tanpa ada kurang sama sekali.
Setelah berbincang singkat dengan mereka, Kakek Afuk kemudian pamit pulang. Ia menolak diminta beristirahat di Pasuruan dulu. Padahal, Diky dan kawannya sudah berencana akan mengantar Afuk kembali ke Solo.

“Baru tadi pagi beliau sampai Solo ngabarin ke saya,” kata Diky.
Cerita ini kemudian dibagikan oleh Diky ke akun Instagram-nya. Warganet pun terkagum-kagum dengan ketulusan hati kakek yang berprofesi sebagai buruh harian lepas ini. Diky tak menyangka jika dompet Ahmad akan diantar sendiri oleh Kakek Afuk, bahkan naik sepeda angin.

“Kalau maunya saya sama teman saya sih begitu (dikirim dompetnya--red) biar enak. Kalau saja pas saya dapat nomornya langsung aktif enggak mungkin Bapak Afuk saya bolehin ngantar,” tutupnya.
Menurut informasi, Afuk memang kerap berkeliling dan jarang di rumah. Apalagi pekerjaannya sebagai buruh harian lepas, membuatnya kerap berpindah-pindah.

Kakek 50 Tahun Bersepeda Solo-Pasuruan demi Kembalikan Dompet Jatuh

NewsralBLog

Seorang kakek 50 tahun rela mengayuh sepeda angin dari Solo, Jawa Tengah; hingga Pasuruan, Jawa Timur. Kakek asal Solo tersebut rela melakukan hal itu demi mengantarkan dompet milik warga Pasuruan yang jatuh di wilayahnya.
Diky Putra Setiawan, melalui Instagram, membagikan cerita kakek yang diketahui bernama Tan Ie Hok Fuk atau Afuk itu. Afuk disebut mengaku menemukan dompet milik temannya, Ahmad Milhanudin, di daerah Solo.

Dengan mengenakan kaos hitam, jaket hitam, dan celana pendek hitam, Afuk mengayuh sepeda ontel ungu. Tak lupa, kakek ini juga mengenakan topi hitam untuk menghalau panas dan sandal jepit sederhana.
Jika dilihat sekilas, Kakek Afuk tak tampak seperti akan menempuh perjalanan jauh. Padahal, ia mengayuh sepeda sejauh 276 kilometer dari Solo ke Pasuruan.

“Hari Senin itu saya pulang touring dari Wonosobo. Kita terakhir nge-rest di daerah Solo itu pukul 01.30 WIB, pas nyampek Ngawi di pom teman saya (Ahmad Milhanudin) baru sadar kalau dompet sudah enggak ada,” ujar Diky saat dihubungi wartabromo.
Diki dan rekan-rekan akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan. Sebab, pikirnya, jika harus mencari dompet, jaraknya sudah terlalu jauh. Namun beberapa hari kemudian, salah satu teman Diky di komunitas motor menanyakan, adakah anggota komunitas di Pasuruan yang kehilangan dompet.
“Otomatis saya langsung jawab 'iya', ngiranya ketinggalan di lokasi acara tersebut, ternyata Bapak Afuk yang nemuin lalu saya minta nomornya Bapak Afuk,” ujar Diky.
Namun saat dihubungi, nomor handphone Kakek Afuk tidak aktif. Sampai pada sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (12/9/2019), Diky masih berusaha menghubungi kakek 50 tahun itu.

“Ternyata Bapak Afuk sudah ada di daerah Mojosari naik sepeda ontelnya dari Solo. Kaget saya, saya langsung telepon temen saya (Ahmad Milhanudin) kalau dompetnya itu dianterin,” lanjutnya.



Akhirnya keduanya bertemu di salah satu warung di Ngoro, Watu Kosek. Dompet milik Ahmad pun dikembalikan utuh, tanpa ada kurang sama sekali.
Setelah berbincang singkat dengan mereka, Kakek Afuk kemudian pamit pulang. Ia menolak diminta beristirahat di Pasuruan dulu. Padahal, Diky dan kawannya sudah berencana akan mengantar Afuk kembali ke Solo.

“Baru tadi pagi beliau sampai Solo ngabarin ke saya,” kata Diky.
Cerita ini kemudian dibagikan oleh Diky ke akun Instagram-nya. Warganet pun terkagum-kagum dengan ketulusan hati kakek yang berprofesi sebagai buruh harian lepas ini. Diky tak menyangka jika dompet Ahmad akan diantar sendiri oleh Kakek Afuk, bahkan naik sepeda angin.

“Kalau maunya saya sama teman saya sih begitu (dikirim dompetnya--red) biar enak. Kalau saja pas saya dapat nomornya langsung aktif enggak mungkin Bapak Afuk saya bolehin ngantar,” tutupnya.
Menurut informasi, Afuk memang kerap berkeliling dan jarang di rumah. Apalagi pekerjaannya sebagai buruh harian lepas, membuatnya kerap berpindah-pindah.