Facebook/Mery Lingga
RM Napinadar Malau, Dikunjungi Bupati Dairi Setelah Viral Harga Ayam Pinadar Tak Wajar
AKHIRNYA Pemilik RM Napinadar Malau yang Viral Minta Maaf Setelah Didatangi Bupati Dairi
Rumah makan khas Batak ayam napinadar di tepi jalinsum Medan-Sidikalang Km 15, Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi viral di media sosial.
Rumah makan ini dinilai terlalu mahal oleh warga yang baru makan di tempat tersebut. Mereka pun bahkan melakukan protes karena merasa seperti diperas pemilik rumah makan.
Untuk makan dengan lauk dua ekor ayam napinadar dalam sebuah video viral, disebutkan si pemilik rumah makan meminta Rp 800 ribu.
Dalam perbincangan dengan pemilik warung, pelanggan menyampaikan supaya memberikan harga sewajarnya seperti warung kebanyakan yang menjual menu serupa di Dairi.
"Masa harga ayam segitu, yang benar aja. Memang segitu harganya. Ayam apa ini. Di batu 7 ada makanan kek gini, ngak segini harganya," ujar Pelanggan yang melakukan protes.
Pemilik warung pun menyampaikan supaya jangan makan ditempatnya jika tidak sanggup membayar.
"Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan. Harganya pas," ujar pemilik warung.
Pelanggan pun kembali melakukan protes dengan menyebut harga tersebut sudah tidak wajar lagi untuk jumlah makanan yang mereka pesan.
"Jangan sudah dalam perut, kalian bilang segini harganya, yang logikalah. Gak logika 800 ribu. Bukan hotel berbintang ini kak," ujar pelanggan.
Mendengar komplain dari pelangganya, pemilik warung menuturkan bahwa memang harga makanan di warungnya Rp 800 ribu untuk makanan yang dipesan pelanggan.
"Logika kak, berapa rupanya Rp 800 ribu. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pas nya," ujarnya.
Setelah video tersebut viral di berbagai media sosial, banyak warganet menuliskan pengakuan bahwa sudah sering kali kejadian serupa di rumah makan tersebut.
Bupati Dairi Berkunjung dan Makan di RM Malau
Setelah viralnya harga tak wajar di rumah makan tersebut, Bupati Dairi, Edy Kelleng Ate Berutu datang berkunjung ke rumah makan tersebut.
Kedatangan Bupati Edy ke rumah makan tersebut dipotret oleh seorang Netizen bernama Danil Pardede. Hasil jepretannya pun diunggahnya di Grup Facebook Horas Humbang Hasundutan.
Ada dua foto yang diunggahnya, pertama foto mobil dinas Bupati Dairi tampak terparkir di halaman Rumah Makan Napinadar Malau.
Kemudian foto kedua saat Bupati Edy Berutu beserta rombongannya tampak menikmati hidangan khas di rumah makan tersebut.
Danil Pardede pun mengucapkan terima kasih banyak kepada Edy Berutu yang telah datang berkunjung ke rumah makan tersebut.
"Terima kasih untuk Bapak dan ibu Bupati Dairi yang menyempat kan waktu nya untuk singgah menyicipi Ayam napinadar di RM.Malau," tulisnya
Netizen lain bernama Mery Lelyana Lingga yang juga turut mengetahui kunjungan bupati tersebut menceritakan apa yang dilakukan oleh Bupati Dairi di Rumah Makan Napinadar Malau tersebut.
Berikut postingan lengkap Mery Lelyana Lingga di Facebooknya.
"Selamat sore dunia fesbuk. Viral Ayam Pinadar RM. Malau yang menuai pro kontra mari kita sudahi.
Pemerintah Kabupaten Dairi dalam hal ini Bapak Bupati Eddy KA Berutu dan ibu Ketua TP. PKK. Dairi Ibu Romy Mariani didampingi jajaran Dinas Perdagangan Dairi sudah turun ke RM. Malau untuk pembinaan dan perbaikan yang lebih baik ke depan.
Kiranya para teman fb juga berhentilah menghujat dan memaki. Setiap masalah ada solusi, asal Ayam Pinadar tetap dihati.
Datang ke Sidikalang Dairi iya teman-teman. Jadi ngiler, memang enak sih.
Bagi yang ada akses dengan Bapak Hotman Paris Hutapea kami warga Dairi mohon disampaikan dengan beliau agar berkenaan datang untuk mencicipi masakan Ayam Pinadar RM. Malau".
Pemilik RM Malau Minta Maaf
Setelah dikunjungi oleh Bupati Dairi, Edy Berutu, pemilik rumah makan yang dikomplain pelangganya tersebut pun menyampaikan permintaan maaf.
Pemintaan maafnya tersebut dituliskan Lambok Roy Marteen Malau di akun faceboooknya.
Berikut Postingan Lengkapnya.
"Saya atas nama keluarga Malau dan atas nama usaha Rumah Makan Malau Napinadar sidikalang
mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan~rekan sekalian dan terutama pada netizen yang telah memberikan komentarnya masing masing baik secara pandangan Positif dan Pandangan Negatif nya
Semua itu untuk memperbaiki kekurangan kami untuk melangkah lebih baik lagi. Dalam pelayanan usaha kami
Dan kepada seluruh sahabat sekalian dimanapun berada. Yang telah mengenal ataupun belum mengenal usaha rumah makan kami.
kami juga memohon maaf jika ada perkataan kami.. Pelayanan kami.. Ataupun sikap kami yang kurang berkenan di hati rekan sekalian dalam usaha RUMAH MAKAN MALAU NAPINADAR.
Jika saudara masih ingin menyampaikan pendapat. Kritik. Dan saran YANG MEMBANGUN KE ARAH YANG LEBIH BAIK.. kami terima dengan senang hati
24 jam
Telepon = 0812~6656~3536
Whatsapp = 0813~2050~3336
Whatsapp = 0813~2050~3336
Mauliate
Horas".
Horas".
Padahal sebelumnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Lambok Malau (35), anak pengusaha rumah makan Malau mengatakan harga tersebut sebenarnya normal
Menurutnya harga normal ayam napinadar per potong ialah Rp25 ribu, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp 35 ribu.
Ayam yang digunakan, lanjut Lambok, ialah ayam kampung. Satu ekor ayam kampung dapat dibagi menjadi 14 potong daging.
"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging. Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, harga ayam kampung melambung tinggi di pasar. Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp120 ribuan saat itu," kata Lambok, Kamis (16/1/2020).
Karena itu, satu porsi ayam napinadar naik menjadi Rp 40 ribu. Selanjutnya, Lambok menyebut, orang yang memviralkan merupakan rombongan terdiri atas 10 orang. Mereka memesan dua ekor ayam dan habis.
"Mereka makan 10 orang. Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp400 ribu. Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong. 18 kali Rp25 ribu, Rp450 ribu. Jadi, Rp850 ribu harusnya membayar. Masyarakat luas kan tidak tahu apa yang mereka tambah selama makan," beber Lambok.
Lambok mengaku, pihaknya memang salah karena tidak membuat daftar menu. Namun, para pengunjung yang memviralkan itu juga salah, karena tidak menayakan harga makanan lebih dulu, sebelum menyantap makanannya.
Lambok pun mengaku sedikit curiga, hal ini merupakan perbuatan pihak-pihak yang tidak suka terhadap usaha rumah makan mereka.
"Mereka juga enggak ada tanya harga. Heran, yang lain kenapa enggak komplain? Rumah makan orang tua saya berdiri sejak tahun 1993," kata Lambok.
Kata Lambok keluarganya tak sedikit pun ambil pusing dengan video viral yang menjelek-jelekkan rumah makannya karena menurutnya itu tidak benar.
Sumber : medan.tribunnews.com
No comments
Post a Comment