Job fair ilustrasi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Metro bekerja sama dengan sejumlah perusahaan membuka job fair atau bursa kerja.
Kepala Disnakertrans Rakhmat Zainudin mengatakan, ada 25 perusahaan yang ikut Job Fair Kota Metro Tahun 2019. Dimana lowongan kerja akan dibuka selama dua hari. Yakni 16 dan 17 Oktober di Gedung Sesat Agung.
"Itu mulai jam 08.00 WIB sampai 15.00 WIB. Terbuka bagi umum, fresh graduate ataupun yang berpengalaman. Karena ini rata-rata perusahaan menengah ke atas. Jadi silahkan para pencari kerja hadir dan ini gratis ya," imbuhnya, Senin (14/10).
Rakhmat memaparkan, beberapa perusahaan yang ikut di antaranya bergerak pada bidang usaha perkebunan, distributor produk, bidang pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Diperkirakan lebih dari 100 lowongan yang dibuka.
"Jadi kita sudah belajar dari tahun-tahun sebelumnya, dimana tahun ini, 25 perusahaan yang ikut itu mencari pekerja lebih kepada bidang ilmu ya. Kemungkinan besar tidak ada rekrutan untuk sales. Itu sudah kita minta ke mereka (perusahaan)," katanya lagi.
Karena itu, pihaknya mempersilahkan bagi warga Kota Metro untuk memanfaatkan momen tersebut. Karena pencari kerja bisa langsung membuat lamaran dan diinterview perusahaan saat gelaran Job Fair.
Ia menambahkan, bursa kerja bukan hanya bertujuan untuk memberi informasi lowongan kepada pencari kerja, namun juga memudahkan perusahaan untuk mencari pegawai sesuai kriteria masing-masing, sekaligus mengurangi angka pengangguran di Metro.
Fokus Pengembangan SDM
DPRD Kota Metro meminta pemerintah fokus pada pengembangan dan pendampingan untuk meningkatkan SDM masyarakat setempat.
"Kita apresiasi adanya kegiatan job fair untuk mengurangi angka pengangguran. Walau belum setiap tahun ya. Saran kita ini bisa rutin dilakukan dengan semakin banyak melibatkan perusahaan dari luar Metro," terang Basuki, Ketua Fraksi PDIP, Senin (14/10).
Namun demikian, pihaknya meminta pemerintah juga fokus pengembangan SDM agar masyarakat siap dalam menghadapi persaingan global. Apalagi IPM Kota Metro terbilang paling tinggi dibanding daerah lain di Lampung.
"Makanya kita dorong adanya pemberian pelatihan-pelatihan kepada calon pekerja, dengan melihat kehendak pasar. Sekarang ini kan IT. Jadi pelatihan digital, startup. Jadi gimana usaha kecil, atau UKM itu bisa berkembang," bebernya.
Basuki menambahkan, pihaknya juga mendorong pemkot menjemput bola anggaran pemerintah pusat. "Kalau memang kendala kita anggaran, ya harus kreatif jemput bola dana pusat. Di sana kan banyak alokasi untuk pelatihan," tuntasnya
Sumber : tribunnews.com